Dampak Memakai Zat Aditif dan Akibatnya bagi Kesehatan Tubuh
Banyak sekali peredaran zat-zat aditif
di kalangan masyarakat sehingga menyebabkan munculnya kontroversi akan
bahayanya bagi kesehatan tubuh kita. Untuk itu perlu adanya pengawasan intesif
bagi pemerintah dan masyarakat guna mengurangi terjadinya penyalahgunaan zat
aditif yang dilakukan oleh agen-agen yang tidak manusiawi. Saya akan mencoba
share postingan yang saya ambil dari suatu referensi buku sekolah.
Nama zat pengawet dan Penyakit yang ditimbulkan
- Formalin :Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
- Boraks :Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
- Natamysin : Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
- Kalium Asetat :Kerusakan fungsi ginjal.
- Nitrit dan Nitrat :Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
- Kalsium Benzoate :Memicu terjadinya serangan asma.
- Sulfur Dioksida :Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
- Kalsium dan Natrium propionate :Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
- Natrium metasulfat : Alergi pada kulit
Nama Zat Pewarna dan Penyakit yang
ditimbulkan :
1.
Rhodamin B (pewarna tekstil)
Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru,
tenggorokan, hidung, dan usus
2.
Tartazine
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
3.
Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom
4.
Ponceau 4R
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
5.
Carmoisine (merah)
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
6.
Quinoline Yellow
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
Nama Zat Pemanis dan Penyakit yang
ditimbulkan :
1.
Siklamat :
Kanker (Karsinogenik)
2.
Sakarin :
Infeksi dan Kanker kandung kemih
3.
Aspartan :
Gangguan saraf dan tumor otak
4.
Semua pemanis buatan :
Mutagenik
Nama Penyedap rasa dan Penyakit yang
ditimbulkan
1.
Mono natrium Glutamat dan Monosodium Glutamat:
Kelainan hati, trauma, Hipertensi, Stress, Demam tinggi,
Mempercepat proses penuaan, Alergi kulit, Mual, Muntah, Migren, Asma,
Ketidakmampuan belajar, Depresi.
Tips Sehat
1.
Usahakan bawa makanan dari rumah
2.
Biasakan sarapan agar tidak terlalu banyak jajan
3.
Banyak mengkonsumsi sayur, buah dan banyak minum air
putih
4.
Olahraga teratur
5.
Cuci tangan sebelum makan
6.
Tidak jajan di luar kantin sekolah
7.
Teliti sebelum membeli makanan
Kegunaan
zat aditif
Zat aditif pada produk makanan dan
minuman berfungsi sebagai bahan yang dapat memperpanjang masa simpan produk
serta untuk memperoleh mutu sensoris (citarasa,warna,dan tekstur). Akan tetapi
penggunaan zat aditif secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Apa
saja bahayanya? Zat aditif ada yang bersifat mutagenik / karsinogenik yang
dapat menimbulkan kelainan genetik seperti kanker, penuaan sel, dan kerusakan
organ yang lain.
Kandungan zat aditif pada produk
makanan seperti, antioksidan, dinatrium benzoat ,natrium benzoat, kalsium
benzoat, kalium benzoat, ferro fumarat, asam sitrat, vitsin, sodium
benzoat, zat besi, pengatur keasaman, pengental, thickener, guargum,
mononatrium glutamat, trikalsium fosfat, asam laktat, asam asetat, tokoferol,
ascorbid acid, metil-p-hidroksi benzoat. Kandungan zat aditif pada produk
minuman seperti natrium banzoat, pewarna,
natrium sulfat, asam sitrat, natrium nitrit, mononatrium glutamat, poliphospat,
ascorbid acid, magnesium karbonat, natrium klor, asam laktat, belerang
dioksida, sodium nitrit.
Zat warna alami komersial yang
diijinkan untuk dipakai pada makanan dan minuman antara lain : anato, karamel, karoten, karmin, klorofil,
safron, santaksantin, titanium dioksida dan tumerik. Bahan tambahan makanan
yang diijinkan digunakan pada makanan terdiri dari 11 golongan yaitu:
- Antioksidan
(untuk mencegah/ menghambat oksidasi)
- Antikempal
(untuk mencegah mengempalnya makanan yang berupa bubuk)
- Pengatur
keasaman (untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat
keasaman makanan)
- Pemanis
buatan (zat yang dapat menimbulkan rasa manis pada makanan yang tidak/
hampir tidak memiliki nilai gizi)
- Pemutih
dan pematang tepung (mempercepat proses pemutihan untuk memperbaiki mutu
pemanggangan)
- Pengemulsi,
pemantap dan pengental (untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen
pada makanan)
- Pengawet
(untuk mencegah / menghambat kerusakan oleh mikroba)
- Pengeras
(untuk memperkeras / mencegah melunaknya makanan)
- Pewarna
(untuk memperbaiki / memberi warna pada makanan)
- Penyedap
rasa dan aroma (untuk memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma)
- Sequesteran
(untuk mengikat ion logam yang ada pada makanan).
Zat-zat
aditif
tidak hanya zat-zat yang secara sengaja ditambahkan pada saat proses pengolahan
makanan berlangsung, tetapi juga termasuk zat-zat yang masuk tanpa sengaja dan
bercampur dengan makanan. Masuknya zat-zat aditif ini mungkin terjadi saat
pengolahan, pengemasan, atau sudah terbawa oleh bahan-bahan kimia yang dipakai.
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu:
- zat aditif
yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
- zat aditif
sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami
yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil
asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik
alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Zat aditif dalam produk makanan biasanya
dicantumkan pada kemasannya.
Sumber :
Nezsa Achmad. Minggu, 17 November 2013. http://neahta-ahmadz.blogspot.com/2013/11/dampak-memakai-zat-aditif-dan-akibatnya.html Diakses pada tanggal 11 April 2015