http://eemoticons.net
RSS

Laman

Dampak Memakai Zat Aditif dan Akibatnya bagi Kesehatan Tubuh

Dampak Memakai Zat Aditif dan Akibatnya bagi Kesehatan Tubuh 


Banyak sekali peredaran zat-zat aditif di kalangan masyarakat sehingga menyebabkan munculnya kontroversi akan bahayanya bagi kesehatan tubuh kita. Untuk itu perlu adanya pengawasan intesif bagi pemerintah dan masyarakat guna mengurangi terjadinya penyalahgunaan zat aditif yang dilakukan oleh agen-agen yang tidak manusiawi. Saya akan mencoba share postingan yang saya ambil dari suatu referensi buku sekolah.

Nama zat pengawet dan Penyakit yang ditimbulkan
  1. Formalin :Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
  2. Boraks :Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
  3.  Natamysin : Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
  4. Kalium Asetat :Kerusakan fungsi ginjal.
  5. Nitrit dan Nitrat :Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
  6. Kalsium Benzoate :Memicu terjadinya serangan asma.
  7. Sulfur Dioksida :Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
  8. Kalsium dan Natrium propionate :Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
  9. Natrium metasulfat : Alergi pada kulit


Nama Zat Pewarna dan Penyakit yang ditimbulkan :
1.      Rhodamin B (pewarna tekstil)
Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus
2.      Tartazine
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
3.      Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom
4.      Ponceau 4R
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
5.      Carmoisine (merah)
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
6.      Quinoline Yellow
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid

Nama Zat Pemanis dan Penyakit yang ditimbulkan :
1.      Siklamat :
Kanker (Karsinogenik)
2.      Sakarin :
Infeksi dan Kanker kandung kemih
3.      Aspartan :
Gangguan saraf dan tumor otak
4.      Semua pemanis buatan :
Mutagenik
 

Nama Penyedap rasa dan Penyakit yang ditimbulkan
1.      Mono natrium Glutamat dan Monosodium Glutamat:
Kelainan hati, trauma, Hipertensi, Stress, Demam tinggi, Mempercepat proses penuaan, Alergi kulit, Mual, Muntah, Migren, Asma, Ketidakmampuan belajar, Depresi.

 Tips Sehat
1.        Usahakan bawa makanan dari rumah
2.        Biasakan sarapan agar tidak terlalu banyak jajan
3.        Banyak mengkonsumsi sayur, buah dan banyak minum air putih
4.        Olahraga teratur
5.        Cuci tangan sebelum makan
6.        Tidak jajan di luar kantin sekolah
7.        Teliti sebelum membeli makanan


 Kegunaan zat aditif
            Zat aditif pada produk makanan dan minuman berfungsi sebagai bahan yang dapat memperpanjang masa simpan produk serta untuk memperoleh mutu sensoris (citarasa,warna,dan tekstur). Akan tetapi penggunaan zat aditif secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Apa saja bahayanya? Zat aditif ada yang bersifat mutagenik / karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan genetik seperti kanker, penuaan sel, dan kerusakan organ yang lain.
            Kandungan zat aditif pada produk makanan seperti, antioksidan, dinatrium benzoat ,natrium benzoat, kalsium benzoat, kalium benzoat, ferro fumarat, asam sitrat, vitsin, sodium benzoat, zat besi, pengatur keasaman, pengental, thickener, guargum, mononatrium glutamat, trikalsium fosfat, asam laktat, asam asetat, tokoferol, ascorbid acid, metil-p-hidroksi benzoat. Kandungan zat aditif pada produk minuman seperti natrium banzoat, pewarna, natrium sulfat, asam sitrat, natrium nitrit, mononatrium glutamat, poliphospat, ascorbid acid, magnesium karbonat, natrium klor, asam laktat, belerang dioksida, sodium nitrit.
            Zat warna alami komersial yang diijinkan untuk dipakai pada makanan dan minuman  antara lain : anato, karamel, karoten, karmin, klorofil, safron, santaksantin, titanium dioksida dan tumerik. Bahan tambahan makanan yang diijinkan digunakan pada makanan terdiri dari 11 golongan yaitu:
  1. Antioksidan (untuk mencegah/ menghambat oksidasi)
  2. Antikempal (untuk mencegah mengempalnya makanan yang berupa bubuk)
  3. Pengatur keasaman (untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan)
  4. Pemanis buatan (zat yang dapat menimbulkan rasa manis pada makanan yang tidak/ hampir tidak memiliki nilai gizi)
  5. Pemutih dan pematang tepung (mempercepat proses pemutihan untuk memperbaiki mutu pemanggangan)
  6. Pengemulsi, pemantap dan pengental (untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen pada makanan)
  7. Pengawet (untuk mencegah / menghambat kerusakan oleh mikroba)
  8. Pengeras (untuk memperkeras / mencegah melunaknya makanan)
  9. Pewarna (untuk memperbaiki / memberi warna pada makanan)
  10. Penyedap rasa dan aroma (untuk memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma)
  11. Sequesteran (untuk mengikat ion logam yang ada pada makanan).

Zat-zat aditif tidak hanya zat-zat yang secara sengaja ditambahkan pada saat proses pengolahan makanan berlangsung, tetapi juga termasuk zat-zat yang masuk tanpa sengaja dan bercampur dengan makanan. Masuknya zat-zat aditif ini mungkin terjadi saat pengolahan, pengemasan, atau sudah terbawa oleh bahan-bahan kimia yang dipakai.

Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
  1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat; 
  2. zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Zat aditif dalam produk makanan biasanya dicantumkan pada kemasannya.



Sumber :
Nezsa Achmad. Minggu, 17 November 2013. http://neahta-ahmadz.blogspot.com/2013/11/dampak-memakai-zat-aditif-dan-akibatnya.html Diakses pada tanggal 11 April 2015


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Video pembuatan sirup nanas


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Proposal Usaha Pengolahan Sirup Nanas



PROPOSAL USAHA

PENGOLAHAN PRODUK SIRUP

 “MUTIARA SEJAHTERA”


 


“Merintis Usaha Baru Inovatif Melalui Pembuatan Sirup Nanas  dengan Berbasis Home Industri”



Diusulkan oleh :
Weni Windi Arini
7735






PROPOSAL USAHA
“MUTIARA SEJAHTERA”

A.    JUDUL PROGRAM
Merintis Usaha Baru Inovatif Melalui Pembuatan Sirup dengan Berbasis Home Industri

B.     LATAR BELAKANG MASALAH
Industri pengolahan pangan memiliki peran besar dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat desa, dan membantu pertumbuhan ekonomi wilayah agar dapat tercapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan di perkotaan.
Usaha pembuatan sirup nanas adalah salah satu usaha yang bisa dikembangkan dalam usaha skala industri rumah tangga atau juga dengan skala perusahaan.
Alasan utama penggunaan buah nanas dalam pembuatan sirup nanas adalah bahwa ketersediaan buah nanas yang melimpah di masyarakat dan tidak semua masyarakat melakukan pengolahan lebih lanjut pada buah nanas sebelum di konsumsi.
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007). Sirup adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, atau polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain untuk menghalangi pembentukan hablur sakarosa, juga dapat meningkatkn kelarutan obat (Anonim, 1978).
Nanas pertama kali di temukan di brazil, bagian wilayah Amerika Selatan namun akhirnya menyebar keseluruh dunia yang beriklim tropis. Prospek agribisnis buah nanas sangat cerah baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Di Indonesia nanas sudah menyebar merata di daerah-daerah karena mempunyai sipat tumbuh yang mudah bahkan hampir seluruh wilayah Indonesia dapat di katakan sentral  produk nanas.
 Buah nanas dapat manfaatkan untuk kehidupan manusia, buahnya yang masak dapat di konsumsi sebai buah segar atau atau di olah jadi bahan minuman dan makanan. Produk olahan buah nanas antara lain, manisan, selai (jam) sari buah, juga sirup.
 Buah nanas merupakan buah semu, berdaging tebal, mengandung air, zat gula, asam, beberapa jenis aroma dan enzim yang yang khas yaitu Bromyelin. Setiap varietas membentuk varietas yang berbeda-beda, begitu pula dengan bentuk warna dan dagingnya ada yang halus dan kasar (ismunandar , 1990).
 Sari buah nanas adalah cairan jernih atau hampir jernih yang tidak di permentasi dan di hasilkan dari buah nanas dengan cara pengepresan dengan cara pengolahan lebih lanjut menjadi sari buah tersebut. Nanas akan lebih awet dan dapat menjadi konsumsi yang praktis dan disenangi oleh konsumen (Anonim, 1983).

C.    TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari  Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan ini adalah:
1.      Merintis wirausaha baru yang inovatif melalui usaha pembuatan sirup nanas sebagai minuman menyegarkan dan menyehatkan untuk  pemberdayaan masyarakat pesisir yang berbasis Home Industri.
2.      Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat Feasible untuk dijalankan mengingat besarnya potensi dari bisnis ini..

D.    LUARAN YANG DIHARAPKAN
Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh dalam jangka panjang adalah:
1.      Terwujudnya ketrampilan berwirausaha bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja melalui usaha pembuatan sirup nanas, mengingat usaha ini menggunakan prinsip padat karya.
2.      Terbentuknya Branding produk ini menjadi Produk khas Daerah.
3.      Terciptanya masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin.
4.      Terbentuknya kepedulian  masyarakat terutama dalam upaya pelestarian dan eksplorasi ekosistem mangrove secara sustainable.
5.      Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan pembuatan industri sirup ini yang berbasiskan home industri dan padat karya.

E.     KEGUNAAN  PROGRAM
1.      Meransang kreativitas dan daya inovasi masyarakat untuk menghasilkan produk innovatif yang bermanfaat
2.      Membuka wawasan masyarakat dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia.
3.      Membuka wawasan masyarakat untuk komoditas nanas
4.      Membantu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam usaha pemanfaatan nanas yang seimbang antara ekonomis-ekologis
5.      Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri  terutama bagi masyarakat pesisir pantai terutama penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal.

F.     GAMBARAN UMUM USAHA
1.      Nama Perusahaan
         ”MUTIARA SEJAHTERA”
2.     Komoditas Utama
Komoditas utama usaha ”Mutiara Sejahtera” adalah jenis miniman yang berupa sirup nanas.

3.      Penanganan Qulity Control
Quality Control adalah suatu pengawasan dan pengendalian mutu yang selalu dilakukan pada setiap tahap / stasiun proses pembuatan mi instan mulai dari tahap bahan baku yang datang dari supplier sampai produk jadi yang siap dikosumsi.
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil pertanian termasuk hasil olahanya pada taraf tertentu dan berada dalam batas toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah mungkin .
Pengetahuan mutu mencakup aspek – aspek analisa yaitu :
a.       Analisa Fisis
b.      Analisa Fisiko Khemis
c.       Analisa Organoleptis (indrawi)
d.      Analisa khemis
e.       Analisa Mikroorganisme

Tujuan quality control atau pengawasan mutu meliputi :
1.      Secara umum
Untuk meghindari kemungkinan sesuatu hal yang merugikan, menjaga nama baik produsen, memelihara mutu bahan, menanamkan kepercayaan, dalam perdagangan guna meningkatkan pendapatan produsen, melindungi konsumen dari kemungkinan pemalsuan barang yang dapat mengganggu kesehatan.
2.      Tujuan oleh pemerintah
Menciptakan iklim perdagangan yang sehat, menjaga nama baik pemerintah, melindungi konsumen, mendidik para produsen.
3.      Tujuan oleh produsen
Untuk memelihara nama baik perusahaannya.
4.      Tujuan oleh penjual
Menanamkan kepercayaan dari para pembeli sehingga menjadi langganannya.
5.      Tujuan oleh pembeli
Mendapatkan bahan yang bermutu, berat timbangan sesuai dengan harga (berat timbangan = jumlah = volume = besar).

Pengawasan mutu di “Mutiara Sejahtera” dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.      Pengawasan mutu bahan baku
Pengawasan mutu bahan baku adalah pengawasan yang dilakukan pada bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan produk yang bertujuan untuk memantau atau monitoring kualitas bahan baku dari mulai bahan baku tersebut datang dari supplier hingga bahan baku tersebut siap untuk digunakan pada proses produksi sewaktu - waktu.
b.      Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu total proses adalah pengawasan dan pengendalian mutu saat berlangsungnya proses produksi. Aspek pengawasannya meliputi keadaan bahan dan adonan, standar operasional mesin produksi dan keadaan produk akhir sebelum finished good disimpan di gudang maupun kelayakan pemasaran atau konsumsi.
c.       Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi adalah pengendalian kualitas finished good pada akhir proses dimana barang masih didalam gudang maupun yang telah dipasarkan. Pengendalian mutu ini terus dilaksanakan hingga produk habis masa kadaluarsa

4.      Penanganan Limbah
Limbah industri yang dihasilkan biasanya berasal dari air hasil pencucian alat-alat yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Limbah tersebut kemudian disalurkan menuju ketempat pengolahan limbah, lalu diolah. Pengolahan limbah ini menggunakan CaCO3, DCA dan bahan kimia lain. Fungsi dari CaCO3 adalah sebagai penetralisir sedang bahan kimia lain berfungsi sebagai pengatur pH dan koagulan. Pengolahan limbah ini juga memanfaatkan lumpur aktif yang diletakkan di bak biologi. Lumpur aktif yang digunakan semakin lama akan semakin berkurang daya kerjanya, sehingga perlu dilakukan penambahan nutrisi untuk meningkatkan kembali daya kerja lumpur aktif tersebut.
Gejala penurunan daya kerja dari lumpur aktif bisa dilihat dari:
1.      Kecepatan pengendapan
2.      Hasil cairan keruh
3.      Ketinggian lumpur pada bak kurang dari 20-30%

5.      Ketenagakerjaan
Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang kegiatan perusahaan yang sangat penting. Status karyawan pada “Mutiara Sejahtera” ada dua macam yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Pembagian  jam kerja karyawan mengikuti program 6 hari kerja, jadi seminggu sekali karyawan mendapat cuti 1 hari. Jam kerja karyawan produksi sehari kerja dibagi menjadi 3 shift, masing- masing shift 8 jam. Waktu lembur biasanya pada malam hari, jadwalnya disesuaikan dengan banyaknya jumlah pesanan barang dari konsumen.
6.      Sasaran pemakaian produk
Sasaran produk tersebut diperuntukkan seleruh lapisan masyarakat baik masyarakan menengah ke bawah maupun masyarakat menengah ke atas. Sebab produk yang dihasilkan tidak dibatasi oleh suatu golongan tertenu.

7.  Sistem Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1.      Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2.      Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.      Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.      Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2.      Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
1.      Tempat yang strategis (place),
2.      Produk yang bermutu (product),
3.      Harga yang kompetitif (price), dan
4.      Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
                                1.     Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
                                2.     Biaya konsumen (cost to the customer),
                                3.     Kenyamanan (convenience), dan
                                4.     Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
            Pemasaran berorientasi kepada produk dan pasar. Pemasaran yang berorientasi pada pasar berarti memahami bahwa konsumen membeli manfaat, bukan sekedar rasa produk yang enak dan unik, sehingga pengusaha harus bersikap aktif dan kreatif dalam mencari dan menemukan kegunaan tambahan zat lain pada bahan baku sirup yang belum diteliti lebih lanjut.yang dapat ditawarkan pada konsumen. Didalam memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu strategi produk, harga, promosi dan distribusi .
8.  Analisa Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah :
a.       Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Job Shop dimana produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun sistem ini akan berganti dengan sistem flow shop ketika permintaan meningkat.
b.      Strategi Distribusi
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk. Daerah pemasaran masih dalam lingkup Pulau Jawa, meliputi wilayah pemasaran Surabaya, Malang, Jogyakarta, Semarang, Bogor, dan Jakarta. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. 
c.       Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing.
d.      Strategi Promosi
Publikasi produk untuk promosi dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga, mengikuti sejumlah pameran yang berhubungan dengan makanan, dan ikut serta dalam Bazar pangan serta mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan Kewirausahaan. Promosi penjualan yang telah dilakukan adalah  penyebaran brosur produk, promosi dari mulut ke mulut, penekanan pada pendekatan perorangan, dan mengikuti pameran serta melakukan penjualan dalam event-event khusus pangan.
9.      Pola Kerjasama
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau dengan usaha besar di sertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
1.      Pola Sub Kontrak
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat dari out house manufacturing.
Misal : Jika suatu perusahaan industri mesin yang tidak memiliki unit pengecoran, amaka bila perusahaan tersebut mendapat pesanan untuk membuat alat atau mesin
2.      Pola Dagang
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
3.      Pola Contract Farming
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian. Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut, jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
4.      Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian. PIR yaitu perusahaan yang melakukan fungsi perencanaan, bimbingan dan pelayanan sarana produksi kredit pengolahan hasil dan pemasaran bafi usaha tani yang memiliki dan dikelola sendiri. Perusahaan inti melaksanakan pembinaan terhadap plasma mulai sejak penyediaan input sampai pemasaran hasil sementara petani (plasma) memenuhi kewajiban yang sifatnya manajerial, menjual seluruh produksi kepada perusahaan inti dan membayar kredit.
5.      Pola Franchise
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar) memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul, service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise (perusahaan kecil) secara berkesinambungan
6.      Modal Ventura
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau modal saham, bedanya dengan penanaman modal biasa, modal ventura dimasukkan kedalam suatu usaha untuk waktu sementara dengan tujuan menarik kembali modal tersebut setelah berjalan lancar, dengan cara penjualan kembali saham pendirian tersebut.

10.  Kepedulian Terhadap Lingkungan
Pada dasarnya rata-rata karyawan di  “Mutiara Sejahtera” adalah warga sekitar. Ini menandakan bahwa “Mutiara Sejahtera” sudah cukup memiliki kepedulian yang cukup tinggi. Sedangkan untuk program beasiswa masih dalam proses pemrograman. Tanggapan masyarakat dengan berdirinya “Mutiara Sejahtera” pun cukup bagus, ini dapat dilihat dari minimnya demo ataupun unjuk rasa yang ditunjukkan untuk “Mutiara Sejahtera”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS