PROPOSAL USAHA
PENGOLAHAN PRODUK SIRUP
“MUTIARA
SEJAHTERA”
“Merintis Usaha Baru Inovatif Melalui
Pembuatan Sirup Nanas dengan Berbasis Home Industri”
Diusulkan oleh :
Weni Windi Arini
7735
PROPOSAL USAHA
“MUTIARA SEJAHTERA”
A.
JUDUL
PROGRAM
Merintis Usaha Baru
Inovatif Melalui Pembuatan Sirup dengan Berbasis Home Industri
B.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Industri
pengolahan pangan memiliki peran besar dalam penyerapan tenaga kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat desa, dan membantu pertumbuhan ekonomi
wilayah agar dapat tercapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi di pedesaan
dan di perkotaan.
Usaha
pembuatan sirup nanas adalah salah satu usaha yang bisa dikembangkan dalam
usaha skala industri rumah tangga atau juga dengan skala perusahaan.
Alasan
utama penggunaan buah nanas dalam pembuatan sirup nanas adalah bahwa
ketersediaan buah nanas yang melimpah di masyarakat dan tidak semua masyarakat
melakukan pengolahan lebih lanjut pada buah nanas sebelum di konsumsi.
Sirup adalah larutan oral yang
mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirup simpleks adalah
sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirup adalah
64-66% , kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007). Sirup adalah larutan pekat
gula atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat
wewangi, merupakan larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol,
sorbitol, atau polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain
untuk menghalangi pembentukan hablur sakarosa, juga dapat meningkatkn kelarutan
obat (Anonim, 1978).
Nanas pertama kali di temukan di brazil, bagian wilayah Amerika Selatan
namun akhirnya menyebar keseluruh dunia yang beriklim tropis. Prospek
agribisnis buah nanas sangat cerah baik di pasaran dalam negeri maupun luar
negeri. Di Indonesia nanas sudah menyebar merata di daerah-daerah karena
mempunyai sipat tumbuh yang mudah bahkan hampir seluruh wilayah Indonesia dapat
di katakan sentral produk nanas.
Buah nanas dapat manfaatkan untuk kehidupan manusia, buahnya yang
masak dapat di konsumsi sebai buah segar atau atau di olah jadi bahan minuman
dan makanan. Produk olahan buah nanas antara lain, manisan, selai (jam) sari
buah, juga sirup.
Buah nanas merupakan buah semu, berdaging tebal, mengandung air, zat
gula, asam, beberapa jenis aroma dan enzim yang yang khas yaitu Bromyelin. Setiap
varietas membentuk varietas yang berbeda-beda, begitu pula dengan bentuk warna
dan dagingnya ada yang halus dan kasar (ismunandar , 1990).
Sari buah nanas adalah cairan jernih atau hampir jernih yang tidak di
permentasi dan di hasilkan dari buah nanas dengan cara pengepresan dengan cara
pengolahan lebih lanjut menjadi sari buah tersebut. Nanas akan lebih awet dan
dapat menjadi konsumsi yang praktis dan disenangi oleh konsumen (Anonim, 1983).
C.
TUJUAN
PROGRAM
Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam
bidang kewirausahaan ini adalah:
1.
Merintis
wirausaha baru yang inovatif melalui usaha pembuatan sirup nanas sebagai minuman menyegarkan dan
menyehatkan untuk pemberdayaan
masyarakat pesisir yang berbasis Home Industri.
2.
Dapat
menunjukkan bahwa bisnis ini sangat Feasible
untuk dijalankan mengingat besarnya potensi dari bisnis ini..
D.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Sedangkan
Luaran yang dapat diperoleh dalam jangka panjang adalah:
1.
Terwujudnya
ketrampilan berwirausaha bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat memberikan
kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja
melalui usaha pembuatan sirup nanas,
mengingat usaha ini menggunakan prinsip padat karya.
2.
Terbentuknya
Branding produk ini menjadi Produk khas Daerah.
3.
Terciptanya
masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin.
4.
Terbentuknya
kepedulian masyarakat terutama dalam
upaya pelestarian dan eksplorasi ekosistem mangrove secara sustainable.
5.
Peningkatan
kesejahteraan masyarakat pesisir dengan pembuatan industri sirup ini yang
berbasiskan home industri dan padat karya.
E.
KEGUNAAN PROGRAM
1.
Meransang
kreativitas dan daya inovasi masyarakat untuk menghasilkan produk innovatif
yang bermanfaat
2.
Membuka
wawasan masyarakat dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga
mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda
indonesia.
3.
Membuka
wawasan masyarakat untuk komoditas nanas
4.
Membantu
memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam usaha pemanfaatan nanas
yang seimbang antara ekonomis-ekologis
5.
Memberikan
stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri terutama bagi masyarakat pesisir pantai
terutama penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal.
F.
GAMBARAN
UMUM USAHA
1.
Nama
Perusahaan
”MUTIARA SEJAHTERA”
2.
Komoditas
Utama
Komoditas utama
usaha ”Mutiara Sejahtera” adalah jenis miniman yang berupa sirup nanas.
3. Penanganan Qulity Control
Quality Control
adalah suatu pengawasan dan pengendalian mutu yang selalu dilakukan pada
setiap tahap / stasiun proses pembuatan mi instan mulai dari tahap bahan baku
yang datang dari supplier sampai produk jadi yang siap dikosumsi.
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat
membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan
derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil
pertanian termasuk hasil olahanya pada taraf tertentu dan berada dalam batas
toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah
mungkin .
Pengetahuan
mutu mencakup aspek – aspek analisa yaitu :
a.
Analisa Fisis
b.
Analisa Fisiko Khemis
c.
Analisa Organoleptis (indrawi)
d.
Analisa khemis
e.
Analisa Mikroorganisme
Tujuan quality control atau pengawasan
mutu meliputi :
1.
Secara umum
Untuk meghindari kemungkinan sesuatu
hal yang merugikan, menjaga nama baik produsen, memelihara mutu bahan,
menanamkan kepercayaan, dalam perdagangan guna meningkatkan pendapatan
produsen, melindungi konsumen dari kemungkinan pemalsuan barang yang dapat
mengganggu kesehatan.
2.
Tujuan oleh pemerintah
Menciptakan iklim perdagangan yang
sehat, menjaga nama baik pemerintah, melindungi konsumen, mendidik para
produsen.
3.
Tujuan oleh produsen
Untuk memelihara nama baik
perusahaannya.
4.
Tujuan oleh penjual
Menanamkan kepercayaan dari para
pembeli sehingga menjadi langganannya.
5.
Tujuan oleh pembeli
Mendapatkan bahan yang bermutu, berat
timbangan sesuai dengan harga (berat timbangan = jumlah = volume = besar).
Pengawasan mutu
di “Mutiara Sejahtera” dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Pengawasan mutu
bahan baku
Pengawasan mutu bahan baku adalah
pengawasan yang dilakukan pada bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan produk
yang bertujuan untuk memantau atau monitoring kualitas bahan baku dari mulai
bahan baku tersebut datang dari supplier hingga bahan baku tersebut siap untuk
digunakan pada proses produksi sewaktu - waktu.
b.
Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu total proses adalah
pengawasan dan pengendalian mutu saat berlangsungnya proses produksi. Aspek
pengawasannya meliputi keadaan bahan dan adonan, standar operasional mesin
produksi dan keadaan produk akhir sebelum finished good disimpan di gudang
maupun kelayakan pemasaran atau konsumsi.
c.
Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi adalah
pengendalian kualitas finished good pada akhir proses dimana barang masih
didalam gudang maupun yang telah dipasarkan. Pengendalian mutu ini terus
dilaksanakan hingga produk habis masa kadaluarsa
4. Penanganan Limbah
Limbah industri yang dihasilkan biasanya berasal dari
air hasil pencucian alat-alat yang digunakan selama proses produksi
berlangsung. Limbah tersebut kemudian disalurkan menuju ketempat pengolahan
limbah, lalu diolah. Pengolahan limbah ini menggunakan CaCO3, DCA
dan bahan kimia lain. Fungsi dari CaCO3 adalah sebagai penetralisir
sedang bahan kimia lain berfungsi sebagai pengatur pH dan koagulan. Pengolahan
limbah ini juga memanfaatkan lumpur aktif yang diletakkan di bak biologi.
Lumpur aktif yang digunakan semakin lama akan semakin berkurang daya kerjanya,
sehingga perlu dilakukan penambahan nutrisi untuk meningkatkan kembali daya
kerja lumpur aktif tersebut.
Gejala penurunan daya kerja dari lumpur aktif bisa dilihat dari:
1.
Kecepatan pengendapan
2.
Hasil cairan keruh
3.
Ketinggian lumpur pada bak kurang dari 20-30%
5. Ketenagakerjaan
Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang
kegiatan perusahaan yang sangat penting. Status karyawan pada “Mutiara
Sejahtera” ada dua macam yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Pembagian jam kerja karyawan mengikuti program
6 hari kerja, jadi seminggu sekali karyawan mendapat cuti 1 hari. Jam kerja
karyawan produksi sehari kerja dibagi menjadi 3 shift, masing- masing shift
8 jam. Waktu lembur biasanya pada malam hari, jadwalnya disesuaikan dengan
banyaknya jumlah pesanan barang dari konsumen.
6. Sasaran pemakaian produk
Sasaran produk
tersebut diperuntukkan seleruh lapisan masyarakat baik masyarakan menengah ke
bawah maupun masyarakat menengah ke atas. Sebab produk yang dihasilkan tidak
dibatasi oleh suatu golongan tertenu.
7. Sistem Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial.
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai
dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran
memiliki tujuan yaitu :
1.
Konsumen potensial mengetahui secara
detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua
permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2.
Perusahaan dapat menjelaskan secara
detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini
meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain
produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai
pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.
Mengenal dan memahami konsumen
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan
sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan
koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
1.
Faktor mikro, yaitu perantara
pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2.
Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi,
politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
1.
Tempat yang strategis (place),
2.
Produk yang bermutu (product),
3.
Harga yang kompetitif (price), dan
4.
Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan
keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen
(cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience),
dan
4. Komunikasi
(comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang
dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh
konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan
berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat
menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Pemasaran berorientasi kepada produk dan pasar. Pemasaran
yang berorientasi pada pasar berarti memahami bahwa konsumen membeli manfaat,
bukan sekedar rasa produk yang enak dan unik, sehingga pengusaha harus bersikap
aktif dan kreatif dalam mencari dan menemukan kegunaan tambahan zat lain pada
bahan baku sirup yang belum diteliti lebih lanjut.yang dapat ditawarkan pada
konsumen. Didalam memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu strategi
produk, harga, promosi dan distribusi .
8. Analisa Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang kami
gunakan adalah :
a.
Strategi
Produk
Strategi produk
dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan.
Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Pada awal
masa produksi akan diterapkan sistem Job Shop dimana produk akan mulai
diproduksi ketika ada pesanan, namun sistem ini akan berganti dengan sistem flow
shop ketika permintaan meningkat.
b.
Strategi
Distribusi
Dalam rangka
memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen
untuk memasarkan produk. Daerah pemasaran masih dalam lingkup Pulau Jawa,
meliputi wilayah pemasaran Surabaya, Malang, Jogyakarta, Semarang, Bogor, dan
Jakarta. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di
daerah. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan
kemudahan dan kepuasan bagi konsumen.
c.
Strategi
Harga
Strategi harga
dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah
harga pasar dengan tetap menjaga kualitas produksi, dengan kata lain harga
produk diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing.
d.
Strategi
Promosi
Publikasi produk
untuk promosi dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga,
mengikuti sejumlah pameran yang berhubungan dengan makanan, dan ikut serta
dalam Bazar pangan serta mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan
Kewirausahaan. Promosi penjualan yang telah dilakukan adalah penyebaran brosur produk, promosi dari mulut
ke mulut, penekanan pada pendekatan perorangan, dan mengikuti pameran serta
melakukan penjualan dalam event-event khusus pangan.
9. Pola
Kerjasama
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil
dengan usaha menengah dan atau dengan usaha besar di sertai pembinaan dan
pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan
prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara
lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura,
dan pola franchise.
1.
Pola Sub Kontrak
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan
kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat
dari out house manufacturing.
Misal : Jika suatu perusahaan industri mesin yang tidak
memiliki unit pengecoran, amaka bila perusahaan tersebut mendapat pesanan untuk
membuat alat atau mesin
2.
Pola Dagang
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar
memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai
pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
3.
Pola Contract Farming
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian.
Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan
dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut,
jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara
petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
4.
Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian.
PIR yaitu perusahaan yang melakukan fungsi perencanaan, bimbingan dan pelayanan
sarana produksi kredit pengolahan hasil dan pemasaran bafi usaha tani yang
memiliki dan dikelola sendiri. Perusahaan inti melaksanakan pembinaan terhadap
plasma mulai sejak penyediaan input sampai pemasaran hasil sementara petani
(plasma) memenuhi kewajiban yang sifatnya manajerial, menjual seluruh produksi
kepada perusahaan inti dan membayar kredit.
5.
Pola Franchise
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar)
memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul,
service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program
pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise
(perusahaan kecil) secara berkesinambungan
6.
Modal Ventura
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau
modal saham, bedanya dengan penanaman modal biasa, modal ventura dimasukkan
kedalam suatu usaha untuk waktu sementara dengan tujuan menarik kembali modal
tersebut setelah berjalan lancar, dengan cara penjualan kembali saham pendirian
tersebut.
10. Kepedulian
Terhadap Lingkungan
Pada dasarnya rata-rata karyawan
di “Mutiara Sejahtera” adalah warga
sekitar. Ini menandakan bahwa “Mutiara Sejahtera” sudah cukup memiliki
kepedulian yang cukup tinggi. Sedangkan untuk program beasiswa masih dalam
proses pemrograman. Tanggapan masyarakat dengan berdirinya “Mutiara Sejahtera”
pun cukup bagus, ini dapat dilihat dari minimnya demo ataupun unjuk rasa yang
ditunjukkan untuk “Mutiara Sejahtera”.